Aku pikir pengalaman memang guru yang paling berharga, bagaimana tidak dari pengalaman kita jadi tau sesuatu yang baru ….. mantabb. Langsung aja degh, dulu sekali aku pernah mengalami hdd overload dan sempat aku tulis disini yaitu Menggabungkan 2 Harddisk di Centos 5.5 Dengan LVM nah kali ini masalahnya beda2 tipis dengan yang dulu
Kali ini permasalahannya adalah bagaimana antisipasi ketika partisi hdd Linux Centos rusak total sedangkan webserver menyimpan data atau transaksi penting. Apa yang harus dilakukan ketika hal tersebut terjadi ?? ok, format hdd dan install ulang …. lalu butuh berapa lama install ulang, 2 jam, 3 jam atau bahkan 5 jam ?? yang jelas kudu diperbaikilah 😀 .
Lalu antisipasinya bagaimana ?? kalau menggunakan 1 hdd sepertinya bakal percuma jika hal tersebut terulang kembali, karena kita akan kembali dihadapkan pada situasi menegangkan 😀 ( dikeroyok banyak user ) . Ok, solusinya menurutku adalah memanfaatkan fungsi Raid (mirroring) dan LVM pada saat melakukan instalasi Linux Centos.
Lalu bagaimana sih konsep Raid1 ( mirroring ) ?? secara sederhana penjelasannya adalah pada saat kita melakukan instalasi Centos dengan menggunakan 2 hdd katakanlah hdd A dan hdd B. Pada saat proses instalasi selesai maka hdd A sebagai hdd primer akan meng-cloning dirinya ke hdd B, jadi ketika hdd A tidak berfungsi maka seluruh fungsi hdd A dapat digantikan oleh hdd B.
Sederhana ga ya penjelasannya ??? 😕
Ok, deh kita lanjut aja dengan langkah2 instalasi Centos dengan RAID1 dan LVM. Disini kita hanya fokus pada proses instalasi RAID1 dan LVM nya saja.
1. Tampilan awal saat menampilkan 2 hdd dengan besaran kapasitas 80gb
2. Disini mulai melakukan proses pembuatan partisi /boot pada hdd sdb, jika menggunakan 2 hdd dengan kapasitas yang berbeda maka lakukan pembagian partisi dimulai dengan hdd yang lebih kecil. Untuk partisi boot jangan lupa checkmark “ Force to be primary partition ” lalu File System Type-nya ” software RAID “. Partisi /boot harus dibuat terpisah karena partisi ini tidak dapat berada pada LVM.
3. Setelah membuat partisi /boot pada sdb maka sisa kapasitas partisi yang ada langsung dgunakan semua saja dengan mencentang ” fill to maximum allowable size “.
4. Berikut adalah formasi partisi setelah dilakukan proses partisi hdd pada sdb, mount point kita lakukan belakangan.
5. Sekarang saatnya mempartisi sda, dimulai dengan /boot …. karena kita akan menggunakan RAID1 – mirroring maka usahakan kapasitas antara sdb dan sda harus sama. Tadi partisi /boot di sdb sebesar 300mb maka begitu pula untuk sda. Untuk partisi /boot angan lupa centang “ force to be a primary partition ”
6. Berikutnya untuk partisi sda harus disesuaikan kapasitasnya dengan sdb, jangan pilih ” fill to maximum allowable size “. Jika ada sisa kapasitas abaikan saja …..
7. Berikut ini adalah formasi partisi sebelum dibuat RAID dan LVM
8. Setelah selesai kita pilih RAID, kemudian pilih ” Create a RAID Device ”
9. Kita berikan nama mount pointnya yaitu /boot, Filesystemnya pakai yang ext3, RAID device biarkan default saja md0, Nah, RAID Level pilih yang 1 yaitu mirroring. Pilih pasangan partisinya yaitu sda1 dan sdb1.
10. Sama seperti ketika membuat md0, kita pilih pasangan partisinya, yaitu sda2 dan sdb2, tapi kini kita pilih filesystemnya LVM, dan jangan lupa tetap pilih RAID levelnya RAID 1.
11. Setelah selesai membuat RAID device, maka akan dapat kita lihat telah ada md0 dan md1. Bedanya antara keduanya adalah md0 telah memiliki mount point, sedangkan md1 belum. Nah, langkah selanjutnya kita membuat partisi di LVM dan mount pointnya. Kita klik tombol LVM.
12. Setelah kita klik tombol LVM, maka kita akan melihat layar ini. Sedikit teori LVM, LVM terdiri dari Volume Group (VG), VG ini terdiri dari Physical Volume (PV), di dalam PV ini bisa terdiri Logical Volume (LV). Nama VG bisa kita ubah sesuai yang kita inginkan. Terlihat bahwa PV yang kita gunakan adalah md1. Kemudian kita dapat mulai membuat LVnya, Klik tombol Add.
13. Kita buat mount point untuk root (/), Filesystemnya pilih saja ext3, Logical Volume Namenya untuk memudahkan kita beri naman LogVolRoot. Besarnya kira-kira 5000 MB.
14. Buat juga untuk /home
15. Buat juga untuk swap
16. Setelah selesai LVM, skema partisi akan terlihat, ada Hard Drives, Raid Devices, dan LVM.
Sampai dengan ini proses instalasi dengan RAID1 Mirroring dan LVM telah selesai …. sekarang tinggal testing hasil instalasi tersebut.
Jika ketikan perintah ” df -h ” maka akan muncul pesan sebagai berikut :
Filesystem Size Used Avail Use% Mounted on /dev/mapper/VolGroup00-LogVol00 190G 2.1G 178G 2% / /dev/md0 294M 17M 262M 7% /boot /dev/mapper/VolGroup00-LogVol01 29G 173M 27G 1% /home tmpfs 3.9G 0 3.9G 0% /dev/shm
untuk melihat fungsi RAID sudah berjalan salah satunya dapat dilihat melalui proses startup, dengan mengetik ” dmesg ” :
ata2: SATA link down (SStatus 0 SControl 300) Vendor: ATA Model: WDC WD10EARS-00Y Rev: 80.0 Type: Direct-Access ANSI SCSI revision: 05 SCSI device sda: 1953525168 512-byte hdwr sectors (1000205 MB) sda: Write Protect is off sda: Mode Sense: 00 3a 00 00 SCSI device sda: drive cache: write back SCSI device sda: 1953525168 512-byte hdwr sectors (1000205 MB) sda: Write Protect is off sda: Mode Sense: 00 3a 00 00 SCSI device sda: drive cache: write back sda: sda1 sda2 sd 0:0:0:0: Attached scsi disk sda Vendor: ATA Model: VB0250EAVER Rev: HPG0 Type: Direct-Access ANSI SCSI revision: 05 SCSI device sdb: 488397168 512-byte hdwr sectors (250059 MB) sdb: Write Protect is off sdb: Mode Sense: 00 3a 00 00 SCSI device sdb: drive cache: write back SCSI device sdb: 488397168 512-byte hdwr sectors (250059 MB) sdb: Write Protect is off sdb: Mode Sense: 00 3a 00 00 SCSI device sdb: drive cache: write back sdb: sdb1 sdb2 sd 0:0:1:0: Attached scsi disk sdb ACPI: PCI Interrupt 0000:00:1f.5[B] -> GSI 17 (level, low) -> IRQ 177 ata_piix 0000:00:1f.5: MAP [ P0 -- P1 -- ] PCI: Setting latency timer of device 0000:00:1f.5 to 64 scsi2 : ata_piix scsi3 : ata_piix ata3: SATA max UDMA/133 cmd 0x1888 ctl 0x183c bmdma 0x1870 irq 177 ata4: SATA max UDMA/133 cmd 0x1880 ctl 0x1838 bmdma 0x1878 irq 177 usb 2-1.1: new full speed USB device using ehci_hcd and address 3 usb 2-1.1: configuration #1 chosen from 1 choice input: ServerEngines SE USB Device as /class/input/input0 input,hidraw0: USB HID v1.11 Keyboard [ServerEngines SE USB Device] on usb-0000:00:1d.0-1.1 input: ServerEngines SE USB Device as /class/input/input1 input,hidraw0: USB HID v1.11 Mouse [ServerEngines SE USB Device] on usb-0000:00:1d.0-1.1 ata3: SATA link up 1.5 Gbps (SStatus 113 SControl 300) ata3.00: ATAPI: hp DVDROM DH40N, IS00, max UDMA/100 ata3.00: configured for UDMA/100 ata4: SATA link down (SStatus 0 SControl 300) Vendor: hp Model: DVDROM DH40N Rev: IS00 Type: CD-ROM ANSI SCSI revision: 05 device-mapper: uevent: version 1.0.3 device-mapper: ioctl: 4.11.6-ioctl (2011-02-18) initialised: dm-devel@redhat.com device-mapper: dm-raid45: initialized v0.2594l md: Autodetecting RAID arrays. md: autorun ... md: considering sdb2 ... md: adding sdb2 ... md: sdb1 has different UUID to sdb2 md: adding sda2 ... md: sda1 has different UUID to sdb2 md: created md1 md: bind<sda2> md: bind<sdb2> md: running: <sdb2><sda2> raid1: raid set md1 active with 2 out of 2 mirrors md: considering sdb1 ... md: adding sdb1 ... md: adding sda1 ... md: created md0 md: bind<sda1> md: bind<sdb1> md: running: <sdb1><sda1> raid1: raid set md0 active with 2 out of 2 mirrors md: ... autorun DONE. kjournald starting. Commit interval 5 seconds EXT3-fs: mounted filesystem with ordered data mode.
Dengan perintah ” cat /proc/mdstat ” dapat dilihat kalau RAID1 sedang membangun hdd mirrornya.
Personalities : [raid1] md1 : active raid1 sdb2[1] sda2[0] 77842880 blocks [2/2] [UU] [==================>..] resync = 93.0% (72464960/77842880) finish=2.5min speed=34857K/sec md0 : active raid1 sdb1[1] sda1[0] 305088 blocks [2/2] [UU] resync=DELAYED unused devices: <none>
Untuk melihat secara detail kondisi RAID1, silahkan ketik perintah ” mdadm –-detail /dev/md1 ”
/dev/md1: Version : 0.90 Creation Time : Fri Dec 28 20:58:27 2012 Raid Level : raid1 Array Size : 243885504 (232.59 GiB 249.74 GB) Used Dev Size : 243885504 (232.59 GiB 249.74 GB) Raid Devices : 2 Total Devices : 2 Preferred Minor : 1 Persistence : Superblock is persistent Update Time : Sat Jan 5 18:19:50 2013 State : clean Active Devices : 2 Working Devices : 2 Failed Devices : 0 Spare Devices : 0 UUID : 92b755b4:bac219ef:577ed117:9761f922 Events : 0.322570 Number Major Minor RaidDevice State 0 8 2 0 active sync /dev/sda2 1 8 18 1 active sync /dev/sdb2
Untuk mengetahui bahwa RAID hanya bekerja dengan 1 hdd dapat digunakan perintah ” cat /proc/mdstat ”
Personalities : [raid1] md1 : active raid1 sdb2[1] 77842880 blocks [2/1] [_U] md0 : active raid1 sdb1[1] 305088 blocks [2/1] [_U] unused devices: <none>
Untuk membangun kembali RAID dapat dilakukan secara satu persatu dengan perintah sebagai berikut :
mdadm /dev/md0 –-add /dev/sda1
dan
mdadm /dev/md1 –add /dev/sda2
maka pasangan hdd dengan RAID tersebut langsung membangun kembali pasangannya.
PENUTUP DAN KESIMPULAN
Centos adalah sebuah distro yang sangat stabil dan cocok untuk keperluan server di Enterprise. Ditambah dengan penggunaan software RAID dari Linux, kita dapat membangun sebuah server Linux yang dapat melindungi data dari kerusakan harddisk menggunakan PC rakitan sendiri dan harddisk biasa. Juga dengan penggunaan LVM, kita dapat mengakomodasi keperluan space harddisk di masa yang akan datang dengan relatif mudah.
sumber : http://dennytobing.wordpress.com/2010/09/18/cara-menginstall-centos-lengkap-dengan-raid-1-dan-lvm/
Related Search
Tags: #LVM #MB #Raid Devices #SCSI